Terkait dengan FC Barcelona, sejarah klub dapat dengan jelas dibagi menjadi tiga tahapan utama.
Pada awalnya, klub ini selalu perpindah dari lapangan ke lapangan yang lain. Pada tahapan kedua, klub ini menetap dengan menemukan tempat yang tetap di Les Corts. Dan pada tahapan ketiga, dan pembangunan Camp Nou, merefleksikan pengembangan dan kejayaan klub ini dalam skala global.
Lapangan Les Corts yang lama, diresmikan pada tahun 1922, dibangun ulang beberapa kali agar memberikan tempat bagi basis fans yang terus berkembang. Setelah Perang Sipil Spanyol, klub ini mulai menarik lebih banyak anggota setiap tahunnya, yang juga berarti jumlah penonton yang jauh lebih besar dalam pertandingan-pertandingan. Dukungan yang meningkat ini merupakan inspirasi bagi beberapa proyek pengembangan, dari gawang selatan (1946), gawang utara (1950), dan kapasitas tribun utama (1944). Namun, menjadi semakin jelas bahwa apa yang sesungguhnya perlu dilakukan klub adalah membangun sebuah stadion yang baru sepenuhnya, dan oleh karena itu, dewan direksi menggabungkan semua pengembangan ini ke Les Corts dengan rencana untuk membuat impian sebuah stadion baru menjadi kenyataan.
Pada awalnya, klub ini selalu perpindah dari lapangan ke lapangan yang lain. Pada tahapan kedua, klub ini menetap dengan menemukan tempat yang tetap di Les Corts. Dan pada tahapan ketiga, dan pembangunan Camp Nou, merefleksikan pengembangan dan kejayaan klub ini dalam skala global.
Lapangan Les Corts yang lama, diresmikan pada tahun 1922, dibangun ulang beberapa kali agar memberikan tempat bagi basis fans yang terus berkembang. Setelah Perang Sipil Spanyol, klub ini mulai menarik lebih banyak anggota setiap tahunnya, yang juga berarti jumlah penonton yang jauh lebih besar dalam pertandingan-pertandingan. Dukungan yang meningkat ini merupakan inspirasi bagi beberapa proyek pengembangan, dari gawang selatan (1946), gawang utara (1950), dan kapasitas tribun utama (1944). Namun, menjadi semakin jelas bahwa apa yang sesungguhnya perlu dilakukan klub adalah membangun sebuah stadion yang baru sepenuhnya, dan oleh karena itu, dewan direksi menggabungkan semua pengembangan ini ke Les Corts dengan rencana untuk membuat impian sebuah stadion baru menjadi kenyataan.
Kebutuhan akan stadion baru
Dari tahun 1948, orang-orang semakin menggebu dengan ide untuk membangun lapangan yang benar-benar baru, namun ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, dan pembangunan ini perlu guna menyakinkan pemerintah setempat bahwa stadion baru akan dapat sesuai dengan rencana pada waktu itu untuk mengembangkan area bagian atas dari Diagonal.
Sering dikatakan bahwa apa yang akhirnya membuat dewan yakin tidak adanya pilihan lain selain pembangunan lapangan baru adalah bergabungnya Ladislau Kubala, yang sekarang dikenal sebagai sang legendaris dan salah satu pemain terbaik yang pernah ada di FC Barcelona. Dan meskipun tidak ada keraguan bahwa Kubala menarik lebih banyak kepentingan dari sebelumnya dalam tim ini dan berarti semangat klub menjadi lebih meningkat, keputusan untuk membangun lapangan baru ini terinspirasi oleh dua gelar Liga yang dimenangkan pada tahun 1947-48 dan tahun 1948-49, sebelum sang Hungaria yang terkenal ini menandatangani kontrak dengan klub.
Sesungguhnya, langkah pasti pertama menuju stadion baru datang pada bulan September 1950, limabelas hari sebelum Kubala bermain dalam pertandingan persahabatannya yang pertama dengan memakai warna Barça yang baru. Pada waktu itulah, Presiden Agustí Montal y Galobart saat itu memilih untuk membeli tanah di area yang dikenal sebagai La Maternidad, pilihan yang harus dilakukan hanya dua bulan kemudian.
Berikutnya adalah periode yang bergolak, saat komisi Camp Nou memutuskan pada tanggal 9 Februari 1951 untuk mengubah lokasi stadion baru ke area di atas Diagonal, dan hal ini mengakibatkan serangkaian negosiasi yang sia-sia dengan Pemerintah yang tampaknya tidak membuahkan hasil. Masalah ini tampaknya ditutup untuk selamanya saat Francesc Miró-Sans memenangkan pemilihan Presiden FC Barcelona pada tanggal 14 November 1953. Presiden yang baru adalah pendukung kuat terhadap ide pembangunan stadion baru sesegera mungkin dan salah satu hal pertama yang dilakukannya setelah menjabat pada tanggal 18 Februari 1954 adalah menetapkan stadion baru di tempat yang dibeli pada tahun 1950, bukan tempat yang terletak di ujung atas Diagonal. Dan maka, pada tanggal 28 Maret, di depan kerumunan 60.000 Barça fans, batu pertama dari Camp Nou yang akan dibangun diletakkan di bawah kepresidenan gubernur sipil Felipe Acedo Colunga dan dengan pemberkatan dari Uskup Agung Barcelona, Gregorio Modrego.
Dari tahun 1948, orang-orang semakin menggebu dengan ide untuk membangun lapangan yang benar-benar baru, namun ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, dan pembangunan ini perlu guna menyakinkan pemerintah setempat bahwa stadion baru akan dapat sesuai dengan rencana pada waktu itu untuk mengembangkan area bagian atas dari Diagonal.
Sering dikatakan bahwa apa yang akhirnya membuat dewan yakin tidak adanya pilihan lain selain pembangunan lapangan baru adalah bergabungnya Ladislau Kubala, yang sekarang dikenal sebagai sang legendaris dan salah satu pemain terbaik yang pernah ada di FC Barcelona. Dan meskipun tidak ada keraguan bahwa Kubala menarik lebih banyak kepentingan dari sebelumnya dalam tim ini dan berarti semangat klub menjadi lebih meningkat, keputusan untuk membangun lapangan baru ini terinspirasi oleh dua gelar Liga yang dimenangkan pada tahun 1947-48 dan tahun 1948-49, sebelum sang Hungaria yang terkenal ini menandatangani kontrak dengan klub.
Sesungguhnya, langkah pasti pertama menuju stadion baru datang pada bulan September 1950, limabelas hari sebelum Kubala bermain dalam pertandingan persahabatannya yang pertama dengan memakai warna Barça yang baru. Pada waktu itulah, Presiden Agustí Montal y Galobart saat itu memilih untuk membeli tanah di area yang dikenal sebagai La Maternidad, pilihan yang harus dilakukan hanya dua bulan kemudian.
Berikutnya adalah periode yang bergolak, saat komisi Camp Nou memutuskan pada tanggal 9 Februari 1951 untuk mengubah lokasi stadion baru ke area di atas Diagonal, dan hal ini mengakibatkan serangkaian negosiasi yang sia-sia dengan Pemerintah yang tampaknya tidak membuahkan hasil. Masalah ini tampaknya ditutup untuk selamanya saat Francesc Miró-Sans memenangkan pemilihan Presiden FC Barcelona pada tanggal 14 November 1953. Presiden yang baru adalah pendukung kuat terhadap ide pembangunan stadion baru sesegera mungkin dan salah satu hal pertama yang dilakukannya setelah menjabat pada tanggal 18 Februari 1954 adalah menetapkan stadion baru di tempat yang dibeli pada tahun 1950, bukan tempat yang terletak di ujung atas Diagonal. Dan maka, pada tanggal 28 Maret, di depan kerumunan 60.000 Barça fans, batu pertama dari Camp Nou yang akan dibangun diletakkan di bawah kepresidenan gubernur sipil Felipe Acedo Colunga dan dengan pemberkatan dari Uskup Agung Barcelona, Gregorio Modrego.
Pembangunan (1954-1957)
Arsitek untuk stadion baru ini adalah Francesc Mitjans Miró, sepupu dari Miró-Sans, dan Josep Soteras Mauri, berkolaborasi dengan Lorenzo García Barbón. Lebih dari setahun kemudian, pada tanggal 11 Juli 1955, klub ini menyerahkan pekerjaan pembangunan ke perusahaan INGAR SA, yang menilai proyek tersebut sebesar 66.620.000 pesetas, yang menyatakan pembangunan tersebut akan memakan waktu 18 bulan. Namun, stadion itu pada akhirnya memakan biaya jauh lebih besar daripada perkiraan awal, total akhir sekitar 288 juta pesetas, jumlah yang harus ditutup melalui penerbitan berturutan dari obligasi hipotek (100 juta pesetas) dan obligasi jangka pendek (60 juta pesetas). Langkah ini berarti pembangunan stadion dapat dibiayai, namun akan menyebabkan klub ini menanggung hutang besar untuk waktu yang lama.
Arsitek untuk stadion baru ini adalah Francesc Mitjans Miró, sepupu dari Miró-Sans, dan Josep Soteras Mauri, berkolaborasi dengan Lorenzo García Barbón. Lebih dari setahun kemudian, pada tanggal 11 Juli 1955, klub ini menyerahkan pekerjaan pembangunan ke perusahaan INGAR SA, yang menilai proyek tersebut sebesar 66.620.000 pesetas, yang menyatakan pembangunan tersebut akan memakan waktu 18 bulan. Namun, stadion itu pada akhirnya memakan biaya jauh lebih besar daripada perkiraan awal, total akhir sekitar 288 juta pesetas, jumlah yang harus ditutup melalui penerbitan berturutan dari obligasi hipotek (100 juta pesetas) dan obligasi jangka pendek (60 juta pesetas). Langkah ini berarti pembangunan stadion dapat dibiayai, namun akan menyebabkan klub ini menanggung hutang besar untuk waktu yang lama.
Peresmian
Tanggal peresmian stadion ini adalah tanggal 24 September 1957. Komisi khusus dibentuk yang mana tugasnya adalah untuk melaksanakan upacara pembukaan yang sesuai, dengan dua orang bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya: Aleix Buxeres (hubungan masyarakat) dan Nicolau Casaus (organisasi). Di Salon de las Crónicas Dewan Kota Barcelona pada hari Sabtu tanggal 21 September, José María de Cossío, anggota Real Academia Española, dengan resmi mengumumkan perayaan dari peresmian pembukaan stadion baru. Pada akhir pekan di bulan September yang sama tersebut, serangkaian pertandingan internasional diadakan di Les Corts dan Palacio Municipal de Deportes dengan melibatkan berbagai tim olahraga klub. Masa-masa tersebut masuk dalam sejarah klub, dan ditumpahkan dalam rangkaian kata oleh pujangga besar Josep M. de Sagarra dalam sonetnya yang berjudul 'Azul Grana', sementara lagu kebangsaan ditulis untuk menghormati stadion FC Barcelona yang baru, dan Josep Badia menuliskan liriknya untuk musik yang diciptakan Adolf Cabané.
Dalam acara Mercè Festival di tahun 1957, kota ini dihias dengan warna-warna FC Barcelona. Perayaan tersebut berlanjut dengan diadakannya misa yang khusuk dan pemberkatan stadion oleh Uskup Agung Barcelona, Gregorio Modrego. Kemudian, paduan suara Orfeón Graciense menampilkan ‘Hallelujah’ dari Händel sementara patung dari Sang Perawan dari Montserrat ditinggikan. Tribun presiden dipenuhi dengan tokoh-tokoh penting dalam dunia olahraga dan politik pada waktu itu, termasuk presiden klub Francesc Miró-Sans; José Solís Ruiz, sekretaris umum Pergerakan, yang setara dengan kementerian olahraga pada saat itu; José Antonio Elola Olaso, kepala Delegasi Olahragawan Nasional; Felipe Acedo, gubernur sipil Barcelona, dan Josep M. de Porcioles, Walikota Barcelona.
Meskipun stadion tersebut belum selesai, lebih dari 90.000 penonton dapat menyaksikan perhelatan ini, yang berlanjut dengan para perwakilan dari semua klub sepak bola utama di Catalonia berparade di lapangan, juga anggota dari tim olah raga lainnya dari klub dan klub pendukung. Lagu kebangsaan Stadion baru kemudian diperdengarkan dan pertandingan pertama yang dimainkan di Camp Nou melakukan tendangan awal pada pukul setengah empat pada sore itu. FC Barcelona melakukan permainan persahabatan melawan pihak Polandia Warsaw. Barisan pertama Barça di Camp Nou menampilkan: Ramallets, Olivella, Brugué, Segarra, Vergés, Gensana, Basora, Villaverde, Martínez, Kubala, dan Tejada. Sebelas orang lainnya tampil di lapangan dalam putaran kedua: Ramallets, Segarra, Brugué, Gràcia, Flotados, Bosch, Hermes, Ribelles, Tejada, Sampedro, dan Evaristo. Barça memenangkan pertandingan 4-2 dengan gol dari Eulogio Martínez (yang tendangan menit ke-11 adalah gol pertama di Camp Nou), Tejada, Sampedro, dan Evaristo. Pada separuh permainan, 1.500 anggota Agrupación Cultural Folclórica de Barcelona menampilkan tari sardana yang besar dan melepaskan 10.000 merpati. Dan ini menandai periode baru dalam sejarah FC Barcelona yang telah dimulai.
Tanggal peresmian stadion ini adalah tanggal 24 September 1957. Komisi khusus dibentuk yang mana tugasnya adalah untuk melaksanakan upacara pembukaan yang sesuai, dengan dua orang bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya: Aleix Buxeres (hubungan masyarakat) dan Nicolau Casaus (organisasi). Di Salon de las Crónicas Dewan Kota Barcelona pada hari Sabtu tanggal 21 September, José María de Cossío, anggota Real Academia Española, dengan resmi mengumumkan perayaan dari peresmian pembukaan stadion baru. Pada akhir pekan di bulan September yang sama tersebut, serangkaian pertandingan internasional diadakan di Les Corts dan Palacio Municipal de Deportes dengan melibatkan berbagai tim olahraga klub. Masa-masa tersebut masuk dalam sejarah klub, dan ditumpahkan dalam rangkaian kata oleh pujangga besar Josep M. de Sagarra dalam sonetnya yang berjudul 'Azul Grana', sementara lagu kebangsaan ditulis untuk menghormati stadion FC Barcelona yang baru, dan Josep Badia menuliskan liriknya untuk musik yang diciptakan Adolf Cabané.
Dalam acara Mercè Festival di tahun 1957, kota ini dihias dengan warna-warna FC Barcelona. Perayaan tersebut berlanjut dengan diadakannya misa yang khusuk dan pemberkatan stadion oleh Uskup Agung Barcelona, Gregorio Modrego. Kemudian, paduan suara Orfeón Graciense menampilkan ‘Hallelujah’ dari Händel sementara patung dari Sang Perawan dari Montserrat ditinggikan. Tribun presiden dipenuhi dengan tokoh-tokoh penting dalam dunia olahraga dan politik pada waktu itu, termasuk presiden klub Francesc Miró-Sans; José Solís Ruiz, sekretaris umum Pergerakan, yang setara dengan kementerian olahraga pada saat itu; José Antonio Elola Olaso, kepala Delegasi Olahragawan Nasional; Felipe Acedo, gubernur sipil Barcelona, dan Josep M. de Porcioles, Walikota Barcelona.
Meskipun stadion tersebut belum selesai, lebih dari 90.000 penonton dapat menyaksikan perhelatan ini, yang berlanjut dengan para perwakilan dari semua klub sepak bola utama di Catalonia berparade di lapangan, juga anggota dari tim olah raga lainnya dari klub dan klub pendukung. Lagu kebangsaan Stadion baru kemudian diperdengarkan dan pertandingan pertama yang dimainkan di Camp Nou melakukan tendangan awal pada pukul setengah empat pada sore itu. FC Barcelona melakukan permainan persahabatan melawan pihak Polandia Warsaw. Barisan pertama Barça di Camp Nou menampilkan: Ramallets, Olivella, Brugué, Segarra, Vergés, Gensana, Basora, Villaverde, Martínez, Kubala, dan Tejada. Sebelas orang lainnya tampil di lapangan dalam putaran kedua: Ramallets, Segarra, Brugué, Gràcia, Flotados, Bosch, Hermes, Ribelles, Tejada, Sampedro, dan Evaristo. Barça memenangkan pertandingan 4-2 dengan gol dari Eulogio Martínez (yang tendangan menit ke-11 adalah gol pertama di Camp Nou), Tejada, Sampedro, dan Evaristo. Pada separuh permainan, 1.500 anggota Agrupación Cultural Folclórica de Barcelona menampilkan tari sardana yang besar dan melepaskan 10.000 merpati. Dan ini menandai periode baru dalam sejarah FC Barcelona yang telah dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar